Persiapan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2015 tidak hanya menjadi perhatian BSNP dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tetapi juga menjadi perhatian Komisi X DPR-RI. Bentuk perhatian ini dibuktikan dengan dilaksanakannya Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) antara Komisi X DPR-RI dan BSNP pada hari Senin, 19 Januari 2015 di Gedung Nusantara I lantai I Jalan Jenderal Gatot Subroto.
Selain BSNP, turut di undang dalam RDPU kali ini adalah BAN-PT dan Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKES. Adapun anggota BSNP yang hadir adalah Bambang Suryadi, T. Ramli Zakaria, Nanang Arif Guntoro, Kiki Yuliati, Erika Budiarti Laconi, Khomsiyah, dan Titi Savitri Prihatiningsih.
Menurut Mohamad Sohibul Iman Wakil Ketua Komisi X DPR-RI, BSNP sengaja diundang tanpa bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, untuk membuktikan bahwa BSNP merupakan lembaga yang independen dan profesional.
“Berbeda dengan RDPU pada tahun-tahun sebelumnya, kali ini Komisi X DPR-RI mengundang BSNP tidak bersama Menteri, sebab kami ingin menunjuk kanbahwa BSNP merupakan lembaga yang independen dan profesional”, ucap Sohibul Iman mantan Rektor Universitas Paramadina sebelum digantikan AniesBawesdan.
Rapat mundur dari waktu yang dijadwalkan yakni pukul 15.00 menjadi pukul 16.30, sebab pada pukul 14.30 ada RPDU dengan PB PGRI. Setelah pemaparan tentang persiapan pelaksanaan UN 2015 yang disampaikan Bambang Suryadi Sekretaris BSNP, dilakukan sesi Tanya jawab dan pendalaman materi. Para anggota Komisi X DPR-RI memberikan banyak pertanyaan yang sangat tajam dan kritis seputar independensi BSNP, kebijakan UjianNasional, dan Kurikulum 2013.
Pada akhir rapat, Pimpinan Rapat membacakan empat catatan rapat. Pertama, Komisi X DPR-RI memberikan apresiasi kepada BSNP yang sudah menyampaikan laporan tentang persiapan pelaksanaan UN 2015 dan Kurikulum 2013. Kedua, berdasarkan PP 19/2005, peran BSNP dalam UN adalah sebagai penyelenggara. Ketiga, UN sebagai sub-sistem penilaian dalam Sistem Pendidikan Nasional perlu selalu ditingkatkan, diperkuat, dan disempurnakan, baik dalam tingkat mikro/sekolah/kelas maupun di tingkat makro/nasional. Terakhir atau keempat, Dalam implementasi Kurikulum 2013 ada beberapa aspek yang disempurnakan, diantaranya pelatihan guru, penilaian, sarana dan prasarana serta system manajemen satuan pendidikan. (BS) Sedangkan Anies berharap Langkah Awal UN adalah Perubahan Prilaku