Tahun ini pemerintah akan menguji kompetensi tiga juta guru se-Indonesia. Bahkan, 1,6 juta guru yang sudah diuji akan diuji kembali agar ada potret kompetensi guru.
Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Sumarna Suraprnata mengatakan, tahun ini seluruh guru tanpa kecuali akan mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG). Semenjak 2012 lalu, ujarnya, sudah ada 1,6 juta guruyang mengikuti UKG dan nilai mereka kurang memuaskan. UKG sendiri akan digelar di 26 ribu kelompok kerja guru (KKG).
"Tahun ini seluruh guru tanpa kecuali yang sudah mengikuti UKG akan diuji kembali. Tiga juta guru akan kami potret seluruh kompetensinya," kata Pranata di kantor Kemendikbud.
Berdasarkan data Kemendikbud, hasil UKG yang sebelumnya didapat oleh 1,6 juta guru dibagi 10 kelompok. Rinciannya:
1. Nilai UKG 0-10: 1.875 guru;
2. Nilai UKG 10.1-20: 7.652 guru;
3. Nilai UKG 20,1-30: 124.925 guru;
4. Nilai UKG 30,1-40: 405.369 guru;
5. Nilai UKG 40,1-50: 495.524 guru;
6. Nilai UKG 50,1-60: 356.557 guru;
7. Nilai UKG 60,1-70: 167.697 guru;
8. Nilai UKG 70,1-80: 46.007 guru;
9. Nilai UKG 80,1-90: 5.453 guru; dan
10.Nilai UKG 90,1-100: 192 guru.
Jumlah guru sementara saat ini sekitar 3.015.315 orang, terdiri dari 1.677.365 guru status PNS, 523.471 guru tetap yayasan (GTY), 717.257 guru tidak tetap (GTT), 91.963 guru honor daerah dan 5.259 guru bantu.
Pranata mengatakan, uji kompetensi ini dilakukan karena pemerintah ingin mempunyai data kompetensi guru secara keseluruhan. Perolehan nilai dari uji kompetensi yang akan dilakukan menjelang akhir tahun ini juga akan dibagi per 10 kelompok. Dari perolehan nilai itu, maka pembinaan akan dilakukan.
"Sebut saja UKG ini sebagai tes diagnostik. Dari tes itu kita bisa tahu apa penyakitnya dan apa obat yang mesti kita berikan. Jika ada guru yang sakit kepala kita beri obat sakit kepala, jika ada yang sakit lebih parah maka penangananya akan lebih dalam lagi," katanya.
Menurut dia, Kemendikbud akan mempersiapkan 1.900 modul terstandar sebagai obat bagi pembinaan guru. Modul ini nanti akan didigitalisasi dan diunggahdi laman Ditjen GTK. Namun modul tersebut juga akan disebar melalui VCD dan dicetak sebanyak mungkin agar kompetensi guru dapat diperbaiki.
"UKG ini harus dilakukan karena ada target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) rata-rata kompetensi guru pada 2019 nanti mencapai angka delapan," imbuh Pranata.
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat, sekian dan terima kasih atas kunjungannya.