Peringatan hari kebangkitan nasional diperingati setiap tanggal 20 Mei setiap tahunnya. Pada tahun 2015 ini bertepatan dengan harkitnas yang ke 107. Sebuah usia yang tak lagi muda serta perjalanan panjang bangsa Indonesia untuk terus menjadi sebuah negera yang benar – benar merdeka baik secara moral dan spiritual. Hari kebangkitan nasional 2013 bertepatan dengan peringatan yang ke 105 yang telah memberikan inspirasi yang dalam untuk kemajuan dan rasa nasionalisme seluruh rakyat Indonesia.
BACA JUGA
Tema Harkitnas
Sambutan Menteri Kominfo pada Upacara Peringatan Harkitnas 107 Tahun 2015
Pada kesempatan ini admin akan memberikan informasi tentang Tokoh-tokoh sejarah kebangkitan nasional. Pada saat lahirnya gerakan budi utomo tak lain berkat perjuangan beberapa tokoh – tokoh di bawah ini,antara lain:
· Gunawan, Sutomo.
· dr. Tjipto Mangunkusumo.
· dr. Douwes Dekker.
· Suwardi Suryoningrat (Ki Hajar Dewantara).
· dan lain-lain.
Tanggal 20 Mei 1908, berdirinya Boedi Oetomo, dijadikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Berikut ini Sejarah Singkat Budi Utomo:
Bangsa Indonesia, yang dijajah oleh Belanda, hidup dalam penderitaan dan kebodohan selama ratusan tahun. Bahkan tingkat kecerdasan rakyat, sangat rendah. Hal ini adalah pengaruh sistem kolonialisme yang berusaha untuk “membodohi” dan “membodohkan” bangsa jajahannya.
Politik ini jelas terlihat pada gambaran berikut:
Setelah menjajah selama 250 tahun tepatnya pada 1850 Belanda mulai memberikan anggaran untuk anak-anak Indonesia, itupun sangat kecil. Pendidikan yang disediakan tidak banyak, bahkan proses pembelajaran tersebut hanya dilakukan untuk menciptakan tenaga yang bisa baca tulis dan untuk keperluan perusahaan saja.
Keadaan tersebut membuat dr. Wahidin Soedirohoesodo yang mula-mula berjuang melalui surat kabar Retnodhumilah, menyerukan pada golongan priyayi Bumiputera untuk membentuk dana pendidikan. Namun usaha tersebut belum membuahkan hasil, sehingga dr. Wahidin Soedirohoesodo harus terjung ke lapangan dengan berceramah langsung.
Berikut ini Sejarah Berdirinya Budi Utomo:
Dengan R. Soetomo sebagai motor, timbul niat di kalangan pelajar STOVIA di Jakarta untuk mendirikan perhimpunan di kalangan para pelajar guna menambah pesatnya usaha mengejar ketertinggalan bangsa.
Langkah pertama yang dilakukan Soetomo dan beberapa temannya ialah mengirimkan surat-surat untuk mencari hubungan dengan murid-murid di kota-kota lain di luar Jakarta, misalnya: Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Magelang.
Pada hari Sabtu tanggal 20 Mei 1908 pukul 9 pagi, Soetomo dan kawan-kawannya: M. Soeradji, M. Muhammad saleh, M. Soewarno, M. Goenawan, Soewarno, R.M. Goembrek, dan R. Angka berkumpul dalam ruang kuliah anatomi. Setelah segala sesuatunya dibicarakan masak-masak, mereka sepakat memilih “Boedi Oetomo” menjadi nama perkumpulan yang baru saja mereka resmikan berdirinya.
“Boedi” artinya perangai atau tabiat sedangkan “Oetomo” berarti baik atau luhur. Boedi Oetomo yang dimaksud oleh pendirinya adalah perkumpulan yang akan mencapai sesuatu berdasarkan atas keluhuran budi, kebaikan perangai atau tabiat, kemahirannya.